Cara Meredam Bunyi di Audition
Post 26
Untuk Pengguna Adobe - Audition
Seringkali kita menghadapi masalah audio yang tidak diinginkan saat merekam. Adobe Audition bisa jadi pahlawan kita di sini!
Meskipun ada berbagai software lain yang bisa digunakan, Audition tetap jadi andalan karena fiturnya yang komplit. Bunyi-bunyi yang tidak diinginkan seperti suara orang sedang menyapu pakai sapu lidi, suara orang tercebur di selokan, atau bahkan suara napas bisa mengganggu hasil rekaman. Bahkan dengan software secanggih apapun, tidak bisa sepenuhnya menghilangkan noise, bagaikan mencoba memisahkan kopi dan gula yang sudah tercampur.
Ini pemahaman saya saja dalam menyinkronkan Audition dengan konsep matematis, misalnya, kecepatan bunyi dalam suatu medium dapat dijelaskan dengan rumus \( c = \sqrt{\frac{K}{\rho}} \), di mana \( c \) adalah kecepatan bunyi, \( K \) adalah modulus bulk medium, dan \( \rho \) adalah densitas medium.
Ini diistilahkan menjadi Transformasi Fourier yang merupakan teknik matematis untuk mengubah sinyal audio dari domain waktu menjadi domain frekuensi. Ini memungkinkan identifikasi dan pengurangan frekuensi noise tertentu dalam proses pengurangan noise.
Modulus bulk (\( K \)) adalah ukuran kekakuan atau kekakuan material medium terhadap deformasi elastis, sedangkan densitas medium (\( \rho \)) adalah massa per satuan volume dari medium tersebut.
Kawan-kawan, saya sengaja menyisipkan rumus dan simbol matematis atau fisika, itu lebih untuk mempermudah penjelasan saya dalam edukasi atau wawasan pengetahuan ilmiah daripada untuk membingungkan.
Fokus saja pada langkah-langkah Anda atau bisa mengoperasikannya dalam menggunakan suatu perangkat lunak dan kreativitas Anda untuk menghasilkan karya yang baik, tanpa perlu terlalu mendalam memahami setiap detail matematis di baliknya, atau tidak perlu atau malas mempelajari hal-hal yang matematis juga tidak masalah yang penting Anda merasa nyaman menggunakan suatu software dan menyenangkan!
Kita coba Adobe Audition, hasil akhirnya bisa dicek di audio ini. Saran saya, buat dulu salinan berkas audio, jadi kembar begitu. Impor keduanya ke Audition. Setelah itu ikuti langkah-langkah berikut:
- Buat multitrack dengan menekan tombol "Multitrack" di bawah menu. Ini akan membuka dialog "New Multitrack Session". Nama sesi dan lokasi folder Anda sesuaikan saja, yang penting pastikan saat merekam, mikrofonnya (dari ponsel juga bisa) menangkap semua noise sekitar untuk meminimalkan gangguan.
- Di jendela yang sama, atur Sample Rate menjadi 44100 Hz dan Bit Depth menjadi 16 bits. Klik OK untuk melanjutkan. Sample rate 44100 Hz (44.1 kHz) berarti audio di sample 44.100 kali per detik. Ini cukup untuk menangkap frekuensi hingga 22.05 kHz (sesuai Teorema Nyquist, yang mengatakan bahwa untuk menangkap frekuensi \( f \) dengan sempurna, kita butuh sample rate setidaknya dua kali frekuensi tersebut, \( f_s \geq 2f \)). Bit depth 16 bit menunjukkan jumlah bit yang digunakan untuk mewakili setiap sampel audio, memberikan kita 65.536 tingkat dinamika yang cukup untuk sebagian besar kebutuhan rekaman..
Ini seperti mengubah video resolusi rendah jadi HD, jadi lebih jernih dan detail. - Setelah multitrack terbentuk, seret berkas audio ke track yang diinginkan.
- Klik dua kali pada track yang ingin diberi efek peredaman, lalu pilih "Capture Noise Print" (Shift + P) dari menu klik kanan..
- Pergi ke Menu, klik Effects > Noise Reduction / Restoration > Noise Reduction (Process)... (Ctrl + Shift + P). Di sini, atur persentase pengurangan noise dalam "Noise Reduction" dan "Reduce by" (dalam dB). Noise reduction pada dasarnya menggunakan algoritma yang menganalisis profil noise yang ditangkap sebelumnya dan kemudian mengurangi komponen frekuensi yang cocok dengan profil noise tersebut. Prinsip dasarnya melibatkan Transformasi Fourier, di mana sinyal waktu diubah menjadi domain frekuensi untuk mengidentifikasi dan mengurangi frekuensi noise tertentu.
. - Klik Favorites > Normalize to -0.1 dB untuk memastikan puncak sinyal audio mencapai -0.1 dB, menghindari clipping / cutting (amplitudonya melebihi batas maksimum) dan menjaga keseimbangan audio. Ini seperti memastikan kopi kita tidak tumpah karena terlalu penuh.
- Kembali ke Menu Effects > Amplitude and Compression > Dynamics Processing.... Pilih preset atau atur sendiri di kotak monitor. Setelah selesai, klik Apply. Prinsip Dynamics Processing adalah mengatur dinamika suara sehingga bagian-bagian yang terlalu keras atau terlalu lemah bisa seimbang.
Ini ibarat merapikan semua lembar kertas di meja agar rapi dan enak dilihat.
. - Lanjut ke Effects > Amplitude and Compression > Multiband Compressor.... Pilih preset yang sesuai dengan selera pendengaran Anda lalu klik Apply. Multiband compression berfungsi membagi sinyal audio ke dalam beberapa band frekuensi dan menerapkan kompresi secara independen pada masing-masing band. Ini membantu mengontrol dinamika audio lebih baik dan meningkatkan kualitas keseluruhan dengan menjaga balance antar frekuensi.
Seperti mempunyai remote control untuk volume tiap saluran tivi. - Terakhir, ke Effects > Filter and EQ > Parametric Equalizer... Atur titik-titiknya untuk mengontrol frekuensi tertentu. Klik Apply setelah selesai. Equalizer parametric memungkinkan pengaturan yang lebih rinci pada frekuensi tertentu. Dengan mengatur titik-titik pada spektrum frekuensi, kita bisa mengurangi atau memperkuat frekuensi tertentu untuk mencapai suara yang lebih jernih dan balance. Misalnya, mengurangi frekuensi rendah (bass) yang berlebihan atau menambahkan frekuensi tinggi (treble) untuk meningkatkan kejelasan.
- Kembali ke Favorites > Normalize to -0.1 dB untuk mengembalikan waveform ke editing awal. Seperti menyegarkan kembali halaman browser yang error!
Setelah itu, cobalah hasil akhirnya dan ekspor. Kalau masih bingung, lihat tutorial video-nya untuk panduan lebih lanjut.
Selamat mencoba dan semoga sukses jadi editor audio andalan dan Sampurasun!